Pagi
yang sejuk di kota ku yang tercinta, semilir angin yang begitu segar, matahari
pagi yang cerah, kicauan burung yang begitu merdu, yah.. inilah kotaku, kota
yang begitu bersih, dan orang-orang yang ramah. Pagi ini aku bangun dengan
semangat baru, dengan senyuman lebar, dan hati yang cerah. Hari ini hari yang
membahagiakan, dan sekaligus hari yang membuatku merasa deg-degan. Karena hari
ini adalah hari pengunguman kelulusan untukku dan kawan-kawanku, aku berdo’a kepada
tuhan agar aku lulus dan melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
“Biip..
biip..” suara handphone ku yang menandakan ada sms masuk. Dan ternyata sms dari
sahabatku, Tiara. “ Syifa, ayo.. cepat siap-siap !!, jangan sampai terlambat
!!!!” bunyi smsnya. Dan langsung ku balas “ siiip.. BoZz !!,..”. Aku sangat
bahagia memiliki sahabat sepertinya, dia manis, pintar, baik, dan juga
perhatian. Kami sudah berteman sejak kami kelas satu SMP. Dia sangat baik
padaku, dia pernah memberiku hadiah saat aku ulang tahun yang ke-15 yaitu
boneka panda yang sangat besar yang ada tulisan bordiran namaku di dada boneka
panda itu.
“
ah.. sudah jam 07:00,aku harus cepat-cepat” kataku sambil melihat jam dinding
berbentuk kepala kucing. Lalu aku bergegas mandi, dan berganti pakaian, saat ku
selesai berganti pakaian, aku melihat diriku di cermin yang cukup besar,
memakai jilbab putih dan seragam putih abu-abu yang ku pakai sejak aku kelas satu
SMA, sesaat setelah itu terlintas di kepalaku bahwa, ini adalah hari terakhir
aku memakai seragam putih abu-abu, aku pun tersenyum kearah cermin, berfikiroptimis bahwa hari ini aku pasti lulus. Kemudian aku turun ke bawah untuk
sarapan bersama orang tua ku dan kakakku.
“selamat pagi
semua..” sapaku dengan senyuman yang
lebar.
“selamat pagi, sayang “ jawab ayahku dengan membalas senyumanku.
“ tumben, seger banget tuh muka, habis kena siraman rohani ya..” kata kakku
yang sedari tadi memperhatikanku
“ yee.. memang muka ku setiap hari seger..” jawabku sinis
“ sudah, cepat sarapan, lalu berangkat” kata ibuku lembut
“iyaa..” jawabku malu
@@@@
Di sekolah sudah ada banyak siswa
yang sedang menunggu pengumuman, padahal
masih dua jam lagi di umumkan, semunya sedang berdoa dan membentuk lingkaran.
Memejamkan mata seraya berdoa dengan khusyuk. Di antara ratusan siswa di
lapangan yang sedang berdoa ada seorang siswa yang tengah gelisah menanti
seseorang yang di tunggunya sejak tadi. Ternyata dia adalah Tiara sahabatku. Ku
hampiri dia sambil menyapanya. “ Ra.. udah lama..”. tanyaku. “ hah.. ku kira
kamu gak datang “ tanyanya khawatir. “ ya enggak lah, masa di hari yang
bersejarah ini aku gak datang” jawabku berlebihan. “ ya sudah ayo kita ikut
berdoa” ajaknya “hemm..!” sahutku.
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas kurang lima menit, artinya
pengunguman akan segera di mulai. Kepala sekolahpun memberikan intruksi kepada
semua siswa yang ada di lapangan agar berkumpul dan duduk berjajar di lapangan.
Karena sebentar lagi pengunguman akan dimulai. Kemudian kepala sekolah membuka
acara pengunguman kelulusan dengan nada yang datar . ” baiklah kita buka acara
pengunguman kelulusan ini dengan membaca doa menurut kepercayaan
masing-masing,berdoa di mulai “. Sesaat semua orang di lapangan termasuk
guru-guru yang berdiri di samping kepala sekolah menundukkan kepala seraya memanjatkan
doa. “selesai”. Saat kepala sekolah membuka amplop yang masih tersegel rapi
semua siswa langsung berwajah penuh dengan kepanikan dan kekhawatiran,termasuk
aku.” Tiara, mudah-mudahan kita lulus yaa..” kataku. “ tentu, pasti kita lulus”
jawabnya optimis, tetapi dengan raut wajah khawatir.
Amplop telah terbuka suasana semakin
dingin, apalagi di tambah dengan melihat
wajah kepala sekolah yang dingin. Saat itu pun
mata semua siswa tertuju pada amplop itu. Ekspresi kepala sekolah
berubah saat itu keningnya terangakat, seperti orang bingung. Semua siswa
termasuk aku juga bingung. ”ada apa
dengan kepala sekolah, apa ada yang tidak lulus ?” tanyaku kepada Tiara. “
iya.. kenapa yaa..” jawabnya bingung.
Kemudian kepala sekolah menyebut nama orang pertama yang lulus. Huruf yang
pertama keluara dari mulut kepala sekolah adalah huruf “A”, “apa Annisa Fitria
dari kelas Ipa atau Andini kirana teman sekelasku ?” tanyaku dalam hati.
Ternyata yang di sebut pertama kali adalah Affifah Nur Fauziah, anak Ipa yang
popular karena sangat pintar, dan juga cantik. Semua lalu bersorak, memberi
selamat kepada affifah.
Kemudian nama kedua,ketiga dan
selanjutnya. Aku semakin deg-degan khawatir namaku tidak tersebut. Kemudian nama
keenam yang disebut adalah Tiara Purnama Setiawan. Yaitu Tiara sahabatku
sendiri, dia langsung terkejut mendengar namanya disebut. Kemudian dia langsung
memelukku erat sambil menangis terharu. “ tuhan.. terima kasih..” katanya. “
selamat yaa.. sahabatku, Tiara” ucapku sambil tersenyum. Kemudian, nama
ketujuh, kedelapan, kesembilan, namaku belum juga di sebut. “ tenang Syifa,
kamu pasti lulus” ucap Tiara sambil menepuk pundakku.aku hanya membalas dengan
senyuman.
Kemudian disaat kepala sekolah selesai
menyebut nama yang ke tiga puluh, dia berhenti. Kemudian semua guru dan siswa
merasa aneh, “kenapa berhenti apa yang lulus hanya tiga puluh orang ?” tanyaku
kepada Tiara. “ enggak tenang aja kamu pasti lulus, yah.. sabar aja, mungkin
kepala sekolah lagi menghela nafas dalam-dalam, makanya bacanya berhenti
sejenak” jawab Tiara mencoba menenangkanku. Senang rasanya memiliki sahabat yang
sering menghiburku.
Kepala sekolahpun lalu berbicara.”
Anak- anak sekalian,” ucap kepala sekolah dengan nada yang datar. “ mungkin tahun ini adalah tahun yang
palliing…” kepala sekolah sambil menekankan kata paling. Semua siswa dan siswi
merasa panik, apakah jangan-jangan paling buruk, paling terbanyak tidak
lulusnya, atau paling mengecewakan selama SMA ini mulai berdiri. “ tidak
mungkin aku tidak lulus, aku pasti lulus, tuhan.. kenapa ini bisa terjadi
?”.ucapku sambil mengeluarkan air mata. “Fa, kamu pasti lulus”. Ucapnya sambil
berusaha mengelap air mataku. Siswa yang lain pun ikut berfikir layaknya
sepertiku, semua siswa lalu bergerumuh membicarakan apa yang sebenarnya
terjadi.
Kepala sekolahpun melanjutkan
bicaranya. “ mungkin tahun ini adalah thaun yang paling.. “. Semua siswa
kembali bergerumuh saat kepala sekolah menghentikan ucapannya. “ tahun ini
adalah tahun yang paling memuaskan , karena semua siswa lulus dengan nilai yang
sangat bagus !!” ucap kepala sekolah dengan suara tegas. Semua siswa pun semua
bersorak gembira, mendengar ucapan kepala sekolah. “ apa, aku lulus ? “ tanyaku
kepada Tiara, sedangkan yang lainnya saling berpelukan seperti orang yang sudah
lama tidak berjumpa kawannya. “ iya, Fa, kamu lulus” jawab Tiara bahagia.
Kemudian aku menangis di pelukannya. “
akhirnya aku lulus,Alhamdulillah, terima kasih ya Allah”.
Sementara guru-guru yang lain
tersenyum bangga melihat kami semua yang sedang merayakan kelulusan dengan
saling memberi ucapan selamat satu sama lain. “Selamat ya Syi, aku harap kamu
bisa lebih baik lagi” ucap seseorang yang menghampiriku,seraya memberikan
sebuah kado berwarna biru kepadaku. “ oh, Bayu sama-sama, kamu juga yaa..”
jawabku malu-malu. Sementara itu Tiara sedang memparhatikan kami berdua.
“ciee..”. sambil menyentil pinggangku. Kemudian kami berdua hanya tersenyum dan
tersipu malu oleh ulah Tiara. “ ayo, kita ketempat guru-guru untuk mengucapkan
terima kasih” ucapku.” Iya..”.jawab mereka bersama. Sementara di sana semu
siswa sudah berkumpul dan bersalaman pada semua guru. Kemudian kepala sekolah
kami yang biasanya berwajah dingin, hari
ini wajah beliau kelihatan lebih hangat dan cerah. “ bapak minta maaf pada
kalian semua karena bapak sudah membuat kalian panik” ucap kepala sekolah
meminta maaf kepada semua siswa. Sebenarnya aku juga sempat marah pada kepala
sekolah Karena membuat semua siswa panic. Tapi tak apalah karena semua terbayar
dengan kelulusan semua siswa.
Hari ini adalah hari yang tidak
pernah kulupakan selama hidupku. Memiliki sahabat yang sangat baik, perhatian
dan juga sangat sayang padaku. Lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.
Mendapatkan kdo dan ucapan selamat dari pengagumku. Dan banyak lagi. Terima
kasih tuhan yang telah menemukanku dengan Tiara sahabat terbaik yang tak akan
pernah pudar walau di telan waktu pun.
Created by: Badriatus Sholihah
kelas : ixd