cerpen| Hari Yang Mendebarkan|





HARI YANG MENDEBARKAN
    Oleh: Badriatus Sholihah


Pagi yang sejuk di kota ku yang tercinta, semilir angin yang begitu segar, matahari pagi yang cerah, kicauan burung yang begitu merdu, yah.. inilah kotaku, kota yang begitu bersih, dan orang-orang yang ramah. Pagi ini aku bangun dengan semangat baru, dengan senyuman lebar, dan hati yang cerah. Hari ini hari yang membahagiakan, dan sekaligus hari yang membuatku merasa deg-degan. Karena hari ini adalah hari pengunguman kelulusan  untukku dan kawan-kawanku, aku berdo’a kepada tuhan agar aku lulus dan melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
“Biip.. biip..” suara handphone ku yang menandakan ada sms masuk. Dan ternyata sms dari sahabatku, Tiara. “ Syifa, ayo.. cepat siap-siap !!, jangan sampai terlambat !!!!” bunyi smsnya. Dan langsung ku balas “ siiip.. BoZz !!,..”. Aku sangat bahagia memiliki sahabat sepertinya, dia manis, pintar, baik, dan juga perhatian. Kami sudah berteman sejak kami kelas satu SMP. Dia sangat baik padaku, dia pernah memberiku hadiah saat aku ulang tahun yang ke-15 yaitu boneka panda yang sangat besar yang ada tulisan bordiran namaku di dada boneka panda itu.
“ ah.. sudah jam 07:00,aku harus cepat-cepat” kataku sambil melihat jam dinding berbentuk kepala kucing. Lalu aku bergegas mandi, dan berganti pakaian, saat ku selesai berganti pakaian, aku melihat diriku di cermin yang cukup besar, memakai jilbab putih dan seragam putih abu-abu yang ku pakai sejak aku kelas satu SMA, sesaat setelah itu terlintas di kepalaku bahwa, ini adalah hari terakhir aku memakai seragam putih abu-abu, aku pun tersenyum kearah cermin, berfikiroptimis bahwa hari ini aku pasti lulus. Kemudian aku turun ke bawah untuk sarapan bersama orang tua ku dan kakakku.
“selamat pagi semua..” sapaku  dengan senyuman yang lebar.
“selamat pagi, sayang “ jawab ayahku dengan membalas senyumanku.
“ tumben, seger banget tuh muka, habis kena siraman rohani ya..” kata kakku yang sedari tadi memperhatikanku
“ yee.. memang muka ku setiap hari seger..” jawabku sinis
“ sudah, cepat sarapan, lalu berangkat” kata ibuku lembut
“iyaa..” jawabku malu

@@@@
            Di sekolah sudah ada banyak siswa yang sedang  menunggu pengumuman, padahal masih dua jam lagi di umumkan, semunya sedang berdoa dan membentuk lingkaran. Memejamkan mata seraya berdoa dengan khusyuk. Di antara ratusan siswa di lapangan yang sedang berdoa ada seorang siswa yang tengah gelisah menanti seseorang yang di tunggunya sejak tadi. Ternyata dia adalah Tiara sahabatku. Ku hampiri dia sambil menyapanya. “ Ra.. udah lama..”. tanyaku. “ hah.. ku kira kamu gak datang “ tanyanya khawatir. “ ya enggak lah, masa di hari yang bersejarah ini aku gak datang” jawabku berlebihan. “ ya sudah ayo kita ikut berdoa” ajaknya “hemm..!” sahutku.
            Jam sudah menunjukkan pukul  sebelas kurang lima menit, artinya pengunguman akan segera di mulai. Kepala sekolahpun memberikan intruksi kepada semua siswa yang ada di lapangan agar berkumpul dan duduk berjajar di lapangan. Karena sebentar lagi pengunguman akan dimulai. Kemudian kepala sekolah membuka acara pengunguman kelulusan dengan nada yang datar .                ” baiklah kita buka acara pengunguman kelulusan ini dengan membaca doa menurut kepercayaan masing-masing,berdoa di mulai “. Sesaat semua orang di lapangan termasuk guru-guru yang berdiri di samping kepala sekolah menundukkan kepala seraya memanjatkan doa. “selesai”. Saat kepala sekolah membuka amplop yang masih tersegel rapi semua siswa langsung berwajah penuh dengan kepanikan dan kekhawatiran,termasuk aku.” Tiara, mudah-mudahan kita lulus yaa..” kataku. “ tentu, pasti kita lulus” jawabnya optimis, tetapi dengan raut wajah khawatir.
            Amplop telah terbuka suasana semakin dingin, apalagi di tambah dengan  melihat wajah kepala sekolah yang dingin. Saat itu pun  mata semua siswa tertuju pada amplop itu. Ekspresi kepala sekolah berubah saat itu keningnya terangakat, seperti orang bingung. Semua siswa termasuk aku  juga bingung. ”ada apa dengan kepala sekolah, apa ada yang tidak lulus ?” tanyaku kepada Tiara. “ iya.. kenapa  yaa..” jawabnya bingung. Kemudian kepala sekolah menyebut nama orang pertama yang lulus. Huruf yang pertama keluara dari mulut kepala sekolah adalah huruf “A”, “apa Annisa Fitria dari kelas Ipa atau Andini kirana teman sekelasku ?” tanyaku dalam hati. Ternyata yang di sebut pertama kali adalah Affifah Nur Fauziah, anak Ipa yang popular karena sangat pintar, dan juga cantik. Semua lalu bersorak, memberi selamat kepada affifah.
 
            


















           Kemudian nama kedua,ketiga dan selanjutnya. Aku semakin deg-degan khawatir namaku tidak tersebut. Kemudian nama keenam yang disebut adalah Tiara Purnama Setiawan. Yaitu Tiara sahabatku sendiri, dia langsung terkejut mendengar namanya disebut. Kemudian dia langsung memelukku erat sambil menangis terharu. “ tuhan.. terima kasih..” katanya. “ selamat yaa.. sahabatku, Tiara” ucapku sambil tersenyum. Kemudian, nama ketujuh, kedelapan, kesembilan, namaku belum juga di sebut. “ tenang Syifa, kamu pasti lulus” ucap Tiara sambil menepuk pundakku.aku hanya membalas dengan senyuman.
 Kemudian disaat kepala sekolah selesai menyebut nama yang ke tiga puluh, dia berhenti. Kemudian semua guru dan siswa merasa aneh, “kenapa berhenti apa yang lulus hanya tiga puluh orang ?” tanyaku kepada Tiara. “ enggak tenang aja kamu pasti lulus, yah.. sabar aja, mungkin kepala sekolah lagi menghela nafas dalam-dalam, makanya bacanya berhenti sejenak” jawab Tiara mencoba menenangkanku. Senang rasanya memiliki sahabat yang sering menghiburku.
            Kepala sekolahpun lalu berbicara.” Anak- anak sekalian,” ucap kepala sekolah dengan nada yang datar.  “ mungkin tahun ini adalah tahun yang palliing…” kepala sekolah sambil menekankan kata paling. Semua siswa dan siswi merasa panik, apakah jangan-jangan paling buruk, paling terbanyak tidak lulusnya, atau paling mengecewakan selama SMA ini mulai berdiri. “ tidak mungkin aku tidak lulus, aku pasti lulus, tuhan.. kenapa ini bisa terjadi ?”.ucapku sambil mengeluarkan air mata. “Fa, kamu pasti lulus”. Ucapnya sambil berusaha mengelap air mataku. Siswa yang lain pun ikut berfikir layaknya sepertiku, semua siswa lalu bergerumuh membicarakan apa yang sebenarnya terjadi.
            Kepala sekolahpun melanjutkan bicaranya. “ mungkin tahun ini adalah thaun yang paling.. “. Semua siswa kembali bergerumuh saat kepala sekolah menghentikan ucapannya. “ tahun ini adalah tahun yang paling memuaskan , karena semua siswa lulus dengan nilai yang sangat bagus !!” ucap kepala sekolah dengan suara tegas. Semua siswa pun semua bersorak gembira, mendengar ucapan kepala sekolah. “ apa, aku lulus ? “ tanyaku kepada Tiara, sedangkan yang lainnya saling berpelukan seperti orang yang sudah lama tidak berjumpa kawannya. “ iya, Fa, kamu lulus” jawab Tiara bahagia. Kemudian aku menangis di pelukannya.  “ akhirnya aku lulus,Alhamdulillah, terima kasih ya Allah”.
            Sementara guru-guru yang lain tersenyum bangga melihat kami semua yang sedang merayakan kelulusan dengan saling memberi ucapan selamat satu sama lain. “Selamat ya Syi, aku harap kamu bisa lebih baik lagi” ucap seseorang yang menghampiriku,seraya memberikan sebuah kado berwarna biru kepadaku. “ oh, Bayu sama-sama, kamu juga yaa..” jawabku malu-malu. Sementara itu Tiara sedang memparhatikan kami berdua. “ciee..”. sambil menyentil pinggangku. Kemudian kami berdua hanya tersenyum dan tersipu malu oleh ulah Tiara. “ ayo, kita ketempat guru-guru untuk mengucapkan terima kasih” ucapku.” Iya..”.jawab mereka bersama. Sementara di sana semu siswa sudah berkumpul dan bersalaman pada semua guru. Kemudian kepala sekolah kami yang  biasanya berwajah dingin, hari ini wajah beliau kelihatan lebih hangat dan cerah. “ bapak minta maaf pada kalian semua karena bapak sudah membuat kalian panik” ucap kepala sekolah meminta maaf kepada semua siswa. Sebenarnya aku juga sempat marah pada kepala sekolah Karena membuat semua siswa panic. Tapi tak apalah karena semua terbayar dengan kelulusan semua siswa.
            Hari ini adalah hari yang tidak pernah kulupakan selama hidupku. Memiliki sahabat yang sangat baik, perhatian dan juga sangat sayang padaku. Lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Mendapatkan kdo dan ucapan selamat dari pengagumku. Dan banyak lagi. Terima kasih tuhan yang telah menemukanku dengan Tiara sahabat terbaik yang tak akan pernah pudar walau di telan waktu pun.
           
    
 Created by: Badriatus Sholihah
kelas : ixd

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar